MakalahPancasila Sebagai Dasar Negara; Makalah Pancasila SILA KE-4; Resiko Perilaku kekerasan merupakan cara yang terbaik untuk bayi karena ASI mudah dicerna dan memberikan gizi dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan bayi. Nutrisi ibu menyusui lebih tinggi dari pada ibu hamil (Pramusinto, 2010). Ibu yang sedang dalam masa menyusui situs dewasa yang diblokir oleh kementerian komunikasi dan informatika. 0% found this document useful 0 votes48 views18 pagesOriginal TitleMAKALAH KEBUTUHAN DASAR IBU HAMILCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes48 views18 pagesMakalah Kebutuhan Dasar Ibu HamilOriginal TitleMAKALAH KEBUTUHAN DASAR IBU HAMILJump to Page You are on page 1of 18 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. OKMKIKB KUMJH MJBKOFIKD PJDPKDL MJHZPZBKD KUKX FHZ BKOFI KD PKBK^KD ^JXMJOHKDLKDDVK AUJD ^JOHFOHFDL7 BJDF JIOFKDF UKXF,D.;;82>5 Mjiaopam 8>/8>8; MKPK ^JDLKDPKX Ksskikou‖kikfmuo wkrkboktuiikbf wkhkrkmktubUjlkik pugf syumur mkof pkdgktmkd mjpk`k Pubkd Vkdl Okbk Jsk. Ktks rkbokt `kd mkrudfk-Dyk, mkof `kpkt ojdyjijskfmkd tulks pjduifskd okmkikb oktk muifkb ksmjh mjbkofikd tjpkt wkmtu. Pf`km iupk sbkikwkt sjrtk skiko tjreurkb mjpk`k Xksuiuiikb UK\ ykdl sykck‖ktdyk mftk dkdtfmkd mjikm.^jduifskd okmkikb hjrgu`ui ’tjdtkdl mjhutubkd `kskr fhu bkofi `kd tkbkpkd pjrmjohkdlkddyk‟ `kpkt `fsjijskfmkd mkrjdk hkdtukd hkdykm pfbkm. Mkof hjrbkrkp okmkikb tjdtkdl `kpkt ojdgk`f rjcjrjdsf hklf pfbkm ykdl tjrtkrfm pk`k. Ujikfd ftu, mkof gulk hjrbkrkp klkr pjohkek ojd`kpktmkd su`ut pkd`kdl hkru sjtjikb ojohkek okmkikb fdf.^jduifs ojdyk`krf okmkikb ksmjh mjbkofikd fdf oksfb ojojriumkd pjdyjopurdkkd, tjrutkok pk`k hklfkd fsf. Mkof ojdjrfok sjlkik hjdtum mrftfm `kd skrkd pjohkek `jofpjdyjopurdkkd okmkikb. Kpkhfik tjr`kpkt hkdykm mjskikbkd pk`k okmkikb fdf, mkof ojoabad okkc.jofmfkd ykdl `kpkt mkof skopkfmkd. Kmbfr mktk, sjoalk fdf `kpkt hjrokdckkt.\ksskikou‖kikfmuo wkrkboktuiikbf wkhkrkmktubHkifmpkpkd, 8; guif 8>8>^jduifs KCPKX FUF KCPKX FUFMKPK ^JDLKDPKXKCPKX FUFHKH F. ^JDKBZIZKD Iktkr Hjikmkdl .............................................................................................................. ;Xuouskd Okskikb .............................................................................................................. ; HKH FF. ^JOHKBKUKD K. ^jdljrtfkd tjdtkdl mjbkofikdH.^jruhkbkd cfsfaialfs pk`k fhu bkofiE. Mjhutubkd `kskr fhu bkofi `kd ekrk pjojdubkddyk HKH FFF. ^JDZPZ^ Mjsfopuikd skrkd KCPKX ^ZUPKMK 100% found this document useful 1 vote864 views10 pagesDescriptionKehamilanerupakan krisis bagi keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan kecemasanCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote864 views10 pagesMakalah Kebutuhan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester 1 2 3DescriptionKehamilanerupakan krisis bagi keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan kecemasanFull descriptionJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. TUGAS MAKALAH KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL DISUSUN OLEH AKADEMIK KEBIDANAN BUTON RAYA YAYASAN PENDIDIKAN ALI-ILHAM TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah kepada penulis sehingga dapat disusun dan diselesaikannya makalah ini yang berjudul “KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL”. Dalam penyusunan, kami mendapatkan banyak masukan, pengarahan dan bantuan dari semua pihak yang turut serta membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Oleh karena itu demi kesempurnaan, kami mengharapkan adanya saran dan kritik dari semua pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Baubau, 16 Mei 2015 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………….. KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………… DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang………………………………………………………………………… Rumusan Masalah…………………………………………………………………… Tujuan…………………………………………………………………………………… BAB II PEMBAHASAN Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil………………………………………. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urine Kebutuhan Istirahat / Tidur Dan Oksigenasi……………………………………. BAB III PENUTUP Kesimpulan…………………………………………………………………………….. Saran……………………………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kehamilan dibagi menjadi tiga buah Trimester yaitu Kehamilan Trimester I, Kehamilan Trimester II dan Kehamilan Trimester III. Dalam setiap kehamilannya banyak ibu hamil yang mengalami permasalahan kehamilan di tiap masa kehamilan yang berbeda, tetapi lepas dari hal tersebut semua ibu hamil memiliki kebutuhan dasar yang sama dan harus dipenuhi. Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan buah. Ibu hamil hendaknya mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan baik dan body mekanik sikap tubuh yang baik, ini diinstruksikan kepada wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan nyaman selama kehamilan. Dengan meningkatnya pengetahuan akan kesehatan, kini kaum wanita mulai memiliki kesadaran akan pentingnya kebutuhan-kebutuhan dasar yang dia butuhkan selama masa kehamiannya. Ini bukan berarti hanya berlaku pada ibu hamil saja tetapi ini juga termasuk kesadaran suami, keluarga bahkan lingkungan sekitar untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk ibu hamil demi kelancaran dan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah makalah ini adalah Apa saja kebutuhan nutrisi pada ibu hamil dan cara pemenuhannya? Apa saja kebutuhan eliminasi urin pada ibu hamil dan pemenuhannya? Bagaimanakah cara pemenuhan aktifitas istrahat dan tidur dan oksigenasi pada ibu hamil? TUJUAN PENULISAN Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil dan cara pemenuhannya Untuk mengetahui kebutuhan eliminasi urin pada ibu hamil dan pemenuhannya Untuk mengetahui cara pemenuhan aktifitas istrahat dan tidur dan oksigenasi pada ibu hamil BAB II PEMBAHASAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI IBU HAMIL Pengertian nutrisi Pengertian Nutrisi Menurut Beberapa Ahli dan Jenis-jenis Nutrisi Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan Soenarjo, 2000. Menurut Soenarjo 2000, Nutrisi merupakan kebutuhan utama pasien kritis dan nutrisi enteral lebih baik dari parenteral karena lebih mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan nutrien oleh tubuh lebih efisien. Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh Rock CL, 2004. Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan Supariasa, 2001. Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Pengertian nutrisi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting Nuwer, 2008. Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan Wikipedia, 2008. Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut Uri, 2008 Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diit Beck. 2000 1. Kebutuhan nutrisi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 % digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya 60 % digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal kenaikan berat badan ibu hamil 11-13 kg. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk a Pertumbuhan dan perkembangan janin b Mengganti sel-sel tubuh yang rusak c Sumber tenaga d Mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan Beberapa hal harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses kehamilan yang sehat, antara lain a Konsumsilah makanan dengan porsi yang cukup dan teratur b Hindari makanan yang terlalu asin dan pedas c Hindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi d Hindari makanan dan minuman yang mengandung alcohol e Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna f Hindari merokok. Hal penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang dikonsumsi terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu menu yang mengandung unsur-unsur sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung. Sumber Tenaga Sumber Energi Ibu hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300 kalori perhari sekitar 15 % lebih banyak dari normalnya yaitu 2500 s/d 3000 kalori dalam sehari. Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak. Sumber Pembangun Sumber zat pembangun dapat diperoleh dari protein. Kebutuhan protein yang dianjurkan sekitar 800 gram/hari. Dari jumlah tersebut sekitar 70 % dipakai untuk kebutuhan janin dan kandungan. Sumber Pengatur dan Pelindung Sumber zat pengatur dan pelindung dapat diperoleh dari air, vitamin dan mineral. Sumber ini dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran proses metabolisme tubuh. Pada umumnya kebutuhan makanan bagi ibu hamil untuk setiap trimester berbeda-beda, hal ini berhubungan dengan kondisi ibu pada setiap trimester tersebut. Pada kehamilan trimester pertama 0-14 minggu, umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual dan muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin tumbuh baik. Makanlah makanan dengan porsi kecil tapi sering, seperti sup, susu, telur, biskuit, buah-buahan segar dan jus. Pada trimester kedua s/d usia 28 minqgu, nafsu makan sudah pulih kembali kebutuhan makan harus lebih banyak dari biasanya meliputi zat sumber tenaga, pembangun, pelindung dan pengatur. Hal ini untuk kebutuhan janin. Pada trimester ketiga sampai usia 40 minggu nafsu makan sangat baik, tetapi jangan kelebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi. Selain itu kurangi makanan terlalu manis seperti gula dan terlalu asin seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin karena makanan tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuhbesar dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan. Untuk memperoleh asupan makanan yang sehat, ibu hamil dianjurkan untuk mengolah makanan secara sehat pula. Adapun cara pengolahan makanan yang sehat dan tepat sebagai berikut 1 Pilihlah sayuran dan buah-buahan yang segar dan berwarna kuning 2 Pilihlah daging dan ikan yang segar 3 Cucilah tangan yang bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan 4 Cucilah bahan makanan yang bersih 5 Jangan memasak sayuran sampai layu 6 Konsumsilah makanan yang diolah sampai matang 7 Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet, bumbu masak vetsin 8 Hindari pemakaian minyak yang sudah berkali-kali digunakan 9 Perhatikan tanggal kadaluarsa dan komposisi vitamin, mineral dan tempat makanan kalengan Simpanlah peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman jangan membiarkan binatang berkeliaran didapur. Kebutuhan makanan sehari-hari untuk ibu hamil, yaitu Kalori Selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, juga plasenta, jaringan payudara, cadangan lemak, serta untuk perubahan metabolisme yang terjadi. Di trimester II dan III, kebutuhan kalori tambahan ini berkisar 300 kalori per hari dibanding saat tidak hamil. Berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil. Asama Folat Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama trimester pertama janin akan membutuhkan tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per harinya. Jika janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan membuat perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan dapat membuat janin terlahir dengan kelainan seperti mengalami anenchephaly tanpa batok kepala, mengalami bibir sumbing dan menderita spina bifda kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung. Asam folat yang bisa di dapat pada buah-buahan, beras merah dan sayuran hijau. Protein Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein tersebut dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan janin. Protein juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel. Lemak Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir. Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir. Vitamin dan mineral Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum hamil. Ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tak cuma itu. Tambahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam pantotenat. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan Vitamin B6 juga berperan penting dalam metabolisme asam amino. Kebutuhan vitamin A dan C juga meningkat selama hamil. Begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi, disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil. DAMPAK KURANG GIZI Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya. Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel darah merah. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran. Padahal, tak sulit memperoleh tambahan zat besi dan asam folat ini. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. Namun ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin. ANJURAN KHUSUS Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak, santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar. Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari. Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya. Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah kurang dari gram. PANTAU KENAIKAN BERAT BADAN Pada trimester I biasanya ibu hamil akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan fungsional dalam tubuhnya akibat proses kehamilan. Di antaranya keluhan mual-muntah dan rasa tidak nyaman lainnya. Dengan demikian, asupan makanan selama trimester ini belum dapat menaikkan BB ibu hamil. Normalnya, pada trimester I berat badan diharapkan naik kurang dari 2 kilogram. Sedangkan pada trimester II dan III sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kg setiap minggunya. Ibu hamil yang tergolong kurus sebelum hamil, diharapkan bisa mencapai kenaikan BB sebanyak 12,5­18 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan untuk mereka yang tidak kurus dan tidak gemuk alias memiliki berat badan ideal diharapkan mencapai kenaikan BB sebesar 11,5­16 kg di akhir kehamilannya. Sedangkan mereka yang kelebihan BB saat sebelum hamil diharapkan kenaikan BB-nya hanya 7­,115 kg pada akhir kehamilannya. Sementara wanita hamil yang kegemukan sebelum hamil, kenaikan BB dianjurkan sebatas 6 kg atau lebih sedikit pada akhir kehamilannya. Agar kenaikan berat badan terjaga, tentu saja ibu perlu secara berkala dan rutin menimbang badan bersamaan dengan pemeriksaan kehamilan. PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI URINE Pengertian Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil dari Trimester 1, 2 dan 3 Kebutuhan Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa kehamilan. Supaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal – hal tertentu yang harus dilakukan supaya tidak mengalami gangguan BAk dan BAB. Eliminasi Urin Eliminasi adalah proses pembuangan sisia metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi buang air besar. Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine kebutuhan buang air kecil dan eliminasi alvi kebutuhan buang air besar. Eliminasi Alvi Defekasi Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua pusat ang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis. Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3 yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut a Trimester I Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral dan air. b Trimester II Jumlah karbohidrat dan protein tetap. c Trimester III Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah – buahan segar, kenaikan Berat Badan tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu. Eliminasi yang terjadi pada IBU Hamil a Trimester I Frekuensi BAK menigkat karena kandungan kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak. b Trimester II Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul. c Trimester III Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering obstipasi sembelit karena hormone progesteron meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi adalah Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine jumlah urine dan defekasi. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine. Disamping itu makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun dapat memengaruhinya Respon keinginan awal untuk berkemih Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine Gaya hidup Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan melakukan eliminasi di tempat yang bersih atau toilet, etika seseorang tersebut buang air di tempat terbuka atau tempat kotor, maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi. Stress psikologis Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi. Tingkat perkembangan Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil meningkat dengan bertambahnya usia Asupan cairan Pemasukana cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras. Oleh karena itu, proses absopsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi. Kondisi penyakit Kondisi penyakit dapat memengaruhi proses eliminasi, biasanya penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya, seperti diabetes mellitus. Kerusakan sensoris dan motoris Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi. Hal-hal untuk mengatasi terjadinya Eliminasi pada masa kehamilan a BAK Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. b BAB Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usu halus dan usus besar sehingga pada Ibu Hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi dianjurkan meningkatkan aktivitas jasmani dan makan berserat. c Menjaga kebersihan vulva setelah BAK / BAB bias dilakkukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta vestibula. Gangguan /masalah pada proses eleminasi Gangguan/Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine a Retensi urine,merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih. b Inkontinensia urine, merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine. c Perubahan pola eliminasi urine, merupakan keadaan sesorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik sensorik, dan infeksi saluran kemih. Perubahan eliminasi terdiri atas Frekuensi, Urgensi, Disuria, Poliuria, Urinaria supresi. KEBUTUHAN ISTIRAHAT / TIDUR DAN OKSIGENASI Pengertian Istirahat bisa didefinisikan sebagai keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional dan bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga berhenti sejenak untuk mendapat ketenangan. Karakteristik Menurut perry dan potter 1997 ada 6 karakteristik istirahat yaitu merasakan bahwa segala sesuatu bisa diatasi, merasa diterima, mengetahui apa yang sedang terjadi, bebas dari gangguan ketidaknyamanan, mempunyai sejumlah kepuasaan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan, mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan. Tidur Menurut Guyton 1986, tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai, atau juga dapat dikatakan sebagai suatu keadaan tidak sdarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan fisiologis, dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar. Tidur bermanfaat untuk menjaga keseimbangan menta;, emosional dan kesehatan. Secara umum terdapat 2 efek fisiologis tidur, pertama efek terhadap sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan kesimbangan diantara berbagai susunan saraf ; kedua, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan aktivitas organ-organ tubuh tersebut selama tidur. Posisi Tidur Ibu Hamil Menghabiskan waktu tentu menguras energi, semua aktifitas pasti membakar kalori dan menjadikan tubuh lemas. Maka, satu-satunya hal yang dapat dilakukan untuk memulihkan tenaga adalah kehamilan trimester awal wanita hamil dapat tidur dan beristirahat dengan berbagai posisi, yang terpenting adalah dapat memberikan rasa nyaman. Posisi tidur yang nyaman akan sulit didapat oleh wanita hamil yang usia kehamilannya pada trimester ketiga dimana uterus mulai membesar sehingga sulit dalam menentukan posisi tidur. Beberapa posisi tidur ibu hamil Posisi Tengkurap Menurut Rahmi 2008 dan Dewi 2008 Di awal kehamilan posisi ini cukup aman, namun paska kehamilan trimester pertama, saat payudara mulai membesar dan lebih sensitif, posisi ini tidak lagi disarankan. Begitu juga di minggu ke 14 saat perut mulai membesar, posisi ini tidak lagi nyaman sehingga harus menyokong paha dengan bantal. Dari hasil survei, di kehamilan 16 minggu, hanya 1 persen ibu hamil yang tidur dengan posisi ini dan 0 persen pada usia kehamilan di atas 16 minggu. Posisi Telentang Dianjurkan setelah kehamilan 16 minggu wanita hamil untuk tidak tidur telentang, karena dengan tidur posisi telentang meletakan seluruh berat rahim ke bagian belakang, usus, dan vena cava inferior. Tidur dengan posisi telentang juga dapat meningkatkan resiko sakit pinggang, wasir, gangguan pencernaan, menganggu pernafasan dan sirkulasi. Posisi tidur telentang pada trimester ke dua dan tiga juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Seperti turunnya tekanan darah yang menimbulkan sakit kepala. Sedangkan wanita yang memiliki tekanan darah tinggi, posisi ini sama sekali tidak dianjurkan Suririnah, 2004 dan Dewi, 2008. Posisi Miring Ke Kiri Menurut Bobak 2004, Musbikin 2005, dan Dewi 2008 Wanita hamil sangat dianjurkan untuk tidur dengan posisi miring kekiri, terutama dikehamilan 16 minggu, karena janin akan mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang lebih maksimal. Posisi ini juga membantu ginjal membuang sisa produk dan cairan dari tubuh, sehingga mengurangi pembengkakkan di kaki, pergelangan kaki dan tangan. Posisi Miring Ke Kanan Posisi ini juga aman bagi wanita hamil, sehingga dapat berganti posisi dari miring ke kiri atau kekanan, tergantung kenyamanannya Dewi, 2008. Jika posisi punggung bayi kebetulan berada di sebelah kanan, pada saat tidur miring kekiri maka janin akan “memberontak” terus-menerus. Hal ini karena posisi janin seolah-olah jatuh tertelungkup, untuk mengatasinya dianjurkan untuk tidur miring kekanan Musbikin, 2005 Di kehamilan usia lanjut, saat perut telah begitu besar, akan merasakan kondisi kurang nyaman, seperti kram, sering buang air kecil, kontraksi palsu, tendangan bayi, dan peningkatan asam lambung yang membuat anda kerap terbangun dan mengubah posisi tidur beberapa kali. Belum ada penelitian lebih lanjut tentang posisi tidur yang aman untuk wanita hamil, tapi para pakar menganjurkan bahwa setelah kehamilan 16 minggu, sebaiknya wanita hamil tidur dengan posisi miring ke sisi kiri. Posisi tidur miring kekiri dianjurkan selama kehamilan karena posisi tidur miring ke sisi kiri dapat membantu mengoptimalkan aliran darah oksigen dan nutrisi ke fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena kava asenden hipotensi supine Bobak, 2004. Menurut Rahmi 2008 Posisi miring kekiri juga membantu ginjal membuang sisa produk dan cairan dari tubuh, sehingga mengurangi pembengkakkan di kaki, pergelangan kaki dan tangan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas tersebut dapat menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan tidur, antara lain Penyakit Sakit dapat mempengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit yang dapat memperbesar kebutuhan tidur, seperti penyakit yang disebabkan oleh infeksi, terutama infeksi limpa. Latihan dan Kelelahan Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan. Hal tersebut terlihat pada seseorang yang telah melakukan aktivitas dan mencapai kelelahan. Stress Psikologis Kondisi stres psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa. Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur. Obat Beberapa jenis obat yang mempengaruhi proses tidur, seperti jenis golongan obat diuretik yang dapat menyebabkan insomnia; antidepresan yang dapat menekan REM; kafein yang dapat meningkatkan saraf simpatis sehingga menyebabkan kesulitan untuk tidur; golongan beta bloker dapat berefek pada timbulnya insomnia; dan golongan narkotik dapat menekan REM sehingga mudah mengantuk. Nutrisi Terpenuhinya kebutuhan nutrisi dapat mempercepat proses tidur. Konsumsi protein yang tinggi dapat menyebabkan individu tersebut akan mempercepat proses terjadinya tidur. Demikian sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang dapat juga mempengaruhi proses tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur. Lingkungan Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat -nempercepat proses terjadinya tidur. Sebaliknya, lingkungan yang tidak aman dan nyaman bagi seseorang dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga mempengaruhi proses tidur. Motivasi Merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur, sehingga dapat mempengaruhi proses tidur. Gangguan atau Masalah Kebutuhan Tidur Insomnia Merupakan suatu keadaan yang menyebabkan individu tidak mampu mendapatkan tidur yang adekuat, baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga individu tersebut hanya tidur sebentar atau susah tidur. Hipersomnia Merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan. Pada umumnya, lebih dari sembilan jam pada malam hari. Parasomnia Merupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur. Misalnya, somnambulisme berjalan-jalan dalam tidur yang banyak terjadi pada anak-anak, yaitu pada tahap III dan IV dari tidur NREM. Enuresis Merupakan buang air kecil yang tidak disengaja pada waktu tidur atau disebut juga dengan istilah mengompol. Apnea tidur dan mendengkur Mendengkur tidak termasuk gangguan tidur, tetapi mendengkur yang disertai dengan keadaan apnea dapat menjadi masalah, karena adanya rintangan dalam pengaliran udara di hidung dan mulut pada waktu tidur. Narkolepsi Merupakan keadaan tidur yang tidak dapat dikendalikan, seperti tidur dalam keadaan berdiri, mengemudikan kendaraan, atau di tengah pembicaraan. Mengigau Merupakan suatu gangguan tidur bila terjadi terlalu sering dan di luar kebiasaan menyebabkan kualitas dan kebutuhan tidur berkurang. Gangguan Pola tidur secara umum Suatu keadaan ketika individu mengalami atau mempunyai resiko peubahan jumlah dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan. OKSIGEN Oksigen O2 merupakan kunci segala kehidupan. Kita bisa hidup beberapa hari tanpa makanan dan air, tetapi tidak dapat hidup selama 4 menit saja tanpa oksigen. Bahkan sel-sel otak kita akan mati bila dalam waktu 15 detik tanpa adanya oksigen. Setiap sel didalam tubuh manusia membutuhkan oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Pada dasarnya, kebutuhan oksigen pada manusia adalah sama, termasuk pada wanita yang sedang mengandung/hamil. Betapa pentingnya oksigen bagi kehidupan menjadikan oksigen tersebut menjadi perhatian khusus terlebih pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan keadaan ibu hamil harus lebih ketat diperhatikan segala sesuatu yang dikonsumsinya, agar tidak mengganggu dan merusak kondisi janin. Pada ibu hamil, kebutuhan oksigen meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari trimester I, II dan III. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena konsumsi oksigen pada ibu hamil meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Oksigen yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah oksigen yang sehat dan termasuk dalam kriteria oksigen yang baik. Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan tubuhnya dan untuk aktivitas berbagai organ atau oksigen bisa terganggu disebakan oleh berbagai factor yang salah satunya adalah aktifitas ibu hamil yang berlebihan, karena kegian yang berlebihan dapat membuat daya serap oksigen lemah. Penyebab lain adalah asupan gizi ibu hamil yang kurang bagus, sehingga ibu kekurangan energi untuk mengantarkan darah dan oksigen ke rahim. Dan yang menjadi factor penyebabnya adalah emosi. Keadaan jiwa seseorang saat hamil sangat mempengaruhi keseluruhan proses kehamilan. Oleh karena itu stress dapat memicu gangguan asupan oksigen. Adapun cara menanganinya dengan melakukan konsultasi dokter dan pemeriksaan CTG dan pemberian obat-obatan untuk melebarkan pembuluh darah, selain itu ibu hamil sebaiknya tidak terlalu banyak aktifitas karena akan menimbulkan kelelahan dan ketegangan. kebutuhan oksigen bagi ibu selama kehamilan trimester I, II, dan III TRIMESTER I Kebutuhan oksigen ibu hamilpada trimester I sama dengan kebutuhan ibu sebelum hamil. Pergantian udara yang baik didalam rumah sangat membantu ibu hamil dalam memperoleh udara yang segar. TRIMESTER II Kebutuhan O2 selama kehamilan mengingat meningkat oleh kerena itu perlu memberi zat besi. Ibu hamil dapat memenuhikebutuhan zat besinya yang meningkat selama kehamilan dengan meminum tablet tambah darah. Berikan ibu paling sedikit 90 tablet tambah darah diminum 1 tablet setiap hari selama kehamilan dengan memberi zat besi transfort O2 akan lebih baik. TRIMESTER III Berjalan-jalan baik dilakukukan diwaktu pagi karena mengalami pertukaran udara yang sangat baik sambil menggerangan otot-otot pada bagian tubuh yang dapat memperoleh sinar matahari pagi. Adapun kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut Bersih dan Segar Kriteria oksigen ini bisa didapatkan pada tempat yang bersih dan asri. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk berolah raga pada pagi hari jalan pagi, hal ini dimaksudkan agar konsumsi oksigen yang masih bersih dan segar dapat berlangsung. Oksigen kotor yang didapatkan sebelumnya bertukar dengan oksigen yang segar dan bersih. Tidak Berpolusi dan Kotor Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin rentannya oksigen yang kita hirup mengandung zat yang berbahaya buat tubuh, mulai dari udara yang mengandung timbel sampai yang mengandung residu. Polusi udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia melalui berbagai cara, antara lain dengan merangsang timbulnya atau sebagai faktor pencetus sejumlah penyakit. Kelompok yang terkena terutama bayi, orang tua dan golongan berpenghasilan rendah biasanya tinggal di kota-kota besar dengan kondisi perumahan dan lingkungan yang buruk. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa seorang ibu hamil dianjurkan untuk menghindari tempat yang berpolusi, agar tidak menghirup oksigen yang telah tercemar yang dapat mengganggu perkembangan janin didalam rahimnya. Tidak Bau Adapun alasan kenapa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan menghirup udara yang berbau dikarenakan indera penciuman seorang ibu hamil semakin sensitif yang tidak tahan terhadap bau yang kuat. Si ibu hamil akan muntah karena tidak tahan menghirup oksigen yang berbau. Apabila berlanjut dapat mengganggu kondisi kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Untuk itu seorang ibu hamil harus menghindari tempat keramaian yang memiliki kualitas oksigen yang buruk, seperti terminal, ataupun ruangan yangsering digunakan untuk merokok. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Kehamilan graviditas adalah mulai dengan konsepsi pembuahan dan berakhir dengan persalinan. Kehamilan dibagi menjadi 3 tahapan yaitu trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester II dimulai bulan ke- 4 sampai bulan ke- 6, trimester III dimulai bulan ke- 7 sampai bulan ke- 9. Kebutuhan ibu yang tidak hamil dan kebutuhan ibu yang sedang hamil sangatlah berbeda, oleh sebab itu sebagai ibu yang sedang hamil hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya kebutuhan dasar ibu hamil yang harus dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja dibebankan kepada ibu hamil tetapi suami, keluarga, bahkan lingkungan sekitar seharusnya mendukung untuk sebisa mungkin memenuhi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil guna membantu kelancaran kehamilan ibu. SARAN Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini penulis jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. DAFTAR PUSTAKA Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta Mitra Media publisher. Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta Salemba Medika. Susilowati H, Endang. 2006. Lebih jauh tentang kehamilan. Jakarta Edsa Mahkota. Walsh, Linda. 2001. Community – Based Care During the Childbearing Year. Saunders Company. United States of America. Adjie Seno. 2004. Efektifitas Asuhan Antenatal. Jakarta. Buletin Perinasia Bobak, Lowdermill. Jensen, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta, EGC Bryar, Rosamund, 1995, Theory for Midwifery Practice, Macmillan, Houndmills silahkan download disini DOWNLOAD DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kehamilan Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil Dan Cara Pemenuhannya Nutrisi Pekerjaan rumah tangga Wanita pekerja diluar rumah Hubungan seksual Kunjugan Ulang Pakaian Olahraga saat hamil Istirahat dan tidur Personal hygiene Travelling Imunisasi Persiapan persalinan dan laktasi Perawatan gigi Support Emosional BAB III PENUTUP KESIMPULAN KRITIK DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA Rumusan Masalah 1. Apa pengertian kehamilan? 2. Apa saja kebutuhan dasar pada ibu hamil dan pada trimester 1,2, dan 3? Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian kehamilan 2. Untuk mengetahui. kebutuhan dasar pada ibu hamil pada trimester 1,2, dan 3? BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kehamilan Kehamilan graviditas adalah mulai dengan konsepsi pembuahan dan berakhir dengan persalinan. Kehamilan adalah pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa dan membentuk zigot. Kehamilan dibagi menjadi 3 tahapan yaitu trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester II dimulai bulan ke- 4 sampai bulan ke- 6, trimester III dimulai bulan ke- 7 sampai bulan ke- 9. Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil Dan Cara Pemenuhannya Nutrisi Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan buah. Kebutuhan beberapa zat yang penting Tidak hamil Hamil Laktasi Kalori Protein Calsium Fernem Vitamin A Vitamin B Vitamin C Riboflavin As. nikotitinat Vitamin D Kal gr gr mg si mg mg mg mg si 2500 60 0,8 12 5000 1,5 70 2,2 15 + 2500 85 1,5 15 6000 1,8 100 2,5 10 400-800 2500 100 2 15 8000 2,3 150 3 23 400-800 Pekerjaan rumah tangga Jangan pernah menganggap enteng pekerjaan rumah tangga, khususnya bagi kaum pria. Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel, memasak, menyetrika sering dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga dan pikiran, pendapat seperti ini jelas salah. Pekerjaan rumah tangga sama melelahkannya seperti pekerjaan lainnya. Tanpa harus bekerja di luar rumah pun, pekerjaan rumah tangga sudah menguras tenaga dan pikiran, apalagi kalau seorang wanita masih harus bekerja di luar rumah, yang paling menyedihkan lagi adalah pada waktu hamil. Jika anda seorang suami yang bertanggung jawab dan memiliki rasa kemanusiaan dan budi pekerti yang baik, maka anda pasti tidak akan membiarkan istri anda melakukan pekerjaan rumah tangga sambil tetap bekerja di luar rumah pada saat hamil. Bicarakanlah segera dengan pasangan dan keluarga dekat anda jika memang menghadapi masalah seperti ini. Karena jika dibiarkan resikonya bukan hanya pada bayi anda tetapi juga diri anda sendiri. Pada saat hamil, kurangilah pekerjaan rumah tangga yang biasa anda lakukan. Kurangilah bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, seperti cairan pembersih lantai,pestisida tanaman,dan obat serangga lainnya. Wanita pekerja diluar rumah Wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari hari, dikantor ataupun di pabrik asal bersifat ringan. Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamil selam 3 bulan yaitu 1,5bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya, selama hamil berhati hati dan menjaga kehamilannya. Hubungan seksual Hubungan seksual selama hamil tidak dilarang,tetapi disarankan dihentikan bila 1. Terdapat tanda infeksi, yaitu pengeluaran cairan disertai nyeri dan panas 2. Terjadi perdarahan saat hubungan seksual 3. Terdapat pengeluaran cairan mendadak saat hubungan 4. Adanya riwayat abortus, partus prematurus, IUFD. Kunjugan Ulang Pengawasan antenatal memberi manfaat dengan ditemukannya berbagai kelaianan yang menyertai kehamilan secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah – langkah pertolongan persalinan. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal minimal sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III. Tujuan pelayanan kebidanan WHO, yaitu a Pengawasan serta penanganan wanita hamil dan pada saat peralianan. b Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan. c Perawatan neonates – bayi d Pemeliharaan dan pemberian laktasi. Asuhan antenatal antenatal care adalah pengawasan sebelum persalianan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Secara khusus pengawasan antenatal bertujuan a Mengenal dan menangani sendiri mungkin penyulit yang terdapat saat kehamulan, persalinan, daan nifas. b Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan masa nifas. c Memberi nasehat dan peunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana. d Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu pada perinatal. Dengan memperhatikan batasan dan tujuan pengawasan antenatal, dijadwalkan pemeriksaan sebagai beikut. - Pemeriksaan pertama Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid. - Pemeriksaan ulang a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 – 7 bulan. b. Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan. c. Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalianan. Pemeriksaan khusus jika terjadi keluhan – keluhan tertentu a. Pakaian Pakaian yang baik untuk ibu hamil ialah yang enak dipakai, tidak boleh menekan badan karena pakaian yang menekan badan menyebabkan bendungan vene dan mempercepat timbulnnya varices. b. Olahraga saat hamil Yang dianjurkan adalah jalan jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan mendapatkan udara segar. c. Istirahat dan tidur Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin. d. Personal hygiene Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gig yang bersih menjamin pencernaan yang sempurna. e. Bepergian Travelling Sedang hamil tidak berarti Anda tidak dapat pergi berlibur untuk seluruh 9 bulan Anda istilah, tetapi tidak berarti bahwa anda harus melakukan sedikit ekstra hati-hati ketika membuat rencana, baik untuk menjamin kenyamanan dan perlindungan Anda dan bayi yg belum lahir. Bepergian dengan pesawat udara biasa tidak perlu dikhawatirkan karena tidak membahaykan kehamilan. Tekanan udara di dalam kabin penumpang telah diatur sesuai atmosfer biasa. Aman untuk melakukan perjalanan udara di trimester kedua, dan International Air Transport Association IATA pedoman menyarankan Anda berhenti perjalanan udara setelah minggu ke 36. Menghindari risiko kelahiran prematur dan komplikasi lain. Jika Anda memperoleh yang cukup besar dan ke 28. Minggu, maka anda harus membawa surat dari ibu yang menunjukkan layanan yang ditujukan tanggal, karena beberapa maskapai Mei permintaan ini ketika anda memeriksa untuk keselamatan Anda sendiri. Walaupun ia bukan yang sering berada pada tahap pertama adalah kehamilan membahayakan anda atau bayi Anda, tetapi yang penting untuk minum banyak air dan pastikan Anda bangun dan stretch kaki Anda secara teratur sebagai bayi berat dapat membuat Anda lebih rentan terhadap peredaran darah masalah selama penerbangan panjang. Morning sickness juga dapat membuat Anda lebih rentan terhadap perjalanan penyakit, dan banyak melakukan perjalanan, sebagai obat penyakit tidak dianjurkan selama kehamilan Anda hanya akan dapat mencoba solusi alternatif seperti akupunktur band band laut atau teh jahe. Disarankan ibu untuk tidak lama berkendaran jarak sendiri, karena posisi mengemudi bisa jadi sangat tidak nyaman dan lama drive dapat sangat melelahkan. Pastikan kursi dan seatbelt yang disesuaikan dengan baik dan memakai pakaian longgar nyaman. Juga pastikan ibu memiliki cukup untuk makan dan minum selama perjalanan jalan untuk menjaga tingkat energi atas. Imunisasi Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid TT. Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus. Terutama imunisasi tetanus untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum. Imunisasi dilakukan pada trimester I / II pada kehamilan 3 – 5 bulan dengan interval minimal 4 minggu. Lakukan suntikan secara IM intramuscular dengan dosis 0,5 mL. imunisasi yang lain dilakukan dengan indikasi yang lain. Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah a. TT 1 selama kunjungan antenatal I b. TT 2 → 4 minggu setelah TT 1 c. TT 3 → 6 minggu setelah TT 2 d. TT 4 → 1 tahun setelah TT 3 e. TT 5 → 1 tahun setelah TT 4 Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat. Persiapan persalinan dan laktasi Salah satu persiapan persalinan adalah meningkatkan kesehatan optimal dan segera dapat memberikan laktasi. Untuk mempersiapkan laktasi, peerlu dilakukan persiapan perawatan payudara untuk persiapan laktasi. Persiapan mental dan fisik yang cukup membuat proses menyusui menjadi mudah dan menyenangkan. Payudara adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi, yang perlu diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah a Bra harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan b Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas ”bimbingan persiapan menyusui”. c Penyuluhan audio-visual tentang d Keunggulan ASI dan kerugian susu botol e Manfaat rawat gabung f Perawatan bayi g Gizi ibu hamil dan menyusui h Keluarga berencana,dll i Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam keberhasilan menyusui j Pelayanan pemeriksaan payudara dan senam hamil k Persiapan psikologis untuk ibu menyusui berupa sikap ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor 1 Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di daerah masing-masing 2 Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui dalam keluarga / tidak 3 Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang diinginkan atau tidak 4 Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat dekat. Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah a Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia dapat sukses dalam menyusui bayinya, menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan menyusui adalah proses alamiah yang hampir semua ibu berhasil menjalaninnya. Bila ada masalah, petugas kesehatan akan menolong dengan senang hati. b Keyakinan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu botol / formula c Memecahkan masalah yang timbul pada ibu yang mempunyai pengalaman menyusui sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga lain d Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan dalam keluarga, ibu harus dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan bayinya, sehingga perlu adanya pembagian tugas dalam keluarga e Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan tenaga kesehatan harus dapat memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu sehingga keraguan atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang dihadapinya. Perawatan payudara sebelum melahirkan Prenatal Breast Care Bertujuan memelihara hygiene payudara, melenturkan atau menguatkan puttng susu, dan mengeluarkan puting susu yang datar atau masuk ke dalam retracted nipple. Teknik perawatannya adalah sebagai berikut a. Kompres puting susu dan daerah sekitarnya dengan menempelkan kapas atau lap yang di basahi minyak. b. Bersihkan puting susu dan daerah sekitarnya dengan handuk kering yang bersih. c. Pegang kedua puting susu, lalu tari keluar bersama dan diputar 20 kali ke dalam dan keluar. d. Pangkal payudara dipeganag dengan kedua tangan lalu payudara diurut dari pangkal menuju puting sebanyak 30 kali. e. Kemudian pijat daerah aerola sehingga keluar cairan 1 – 2 tetes untuk memastikan saluran susu tidak tersumbat. Selain mengonsumsi makanan bergizi dan menjalani pola hidup sehat, ada 3 hal penting yang perlu dilakukan ibu agar sukses menyusui, yaitu a. Tumbuhkan Niat Niat adalah kunci sukses untuk memberikan ASI eksklusif bagi sang buah hati. Niat ini harusnya sudah tertanam kuat jauh hari sebelumnya, yakni sejak si kecil masih berada dalam kandungan ibu. Ibu harus bertekad akan memberikan makanan yang terbaik bagi bayinya. Dengan niat bulat, ibu akan berpikir optimis. Dari situ terbentuk energi positif yang akan memengaruhi kesiapan semua organ-organ menyusui sehingga ASI pun mengalir lancar. Jika ibu yakin bisa menyusui, ASI yang keluar pasti banyak. b. Hilangkah Stres Buang jauh-jauh semua pikiran negatif tentang ASI dan menyusui. Yakinlah, setiap ibu pasti bisa menyusui dan bayi tak akan pernah kekurangan ASI. Di sisi lain, ibu juga tak boleh terlalu bersemangat untuk memberikan ASI, karena sikap berlebihan ini euforia akan mengganggu sistem metabolisme produksi susu sehingga ASI yang keluar justru jadi sedikit. Bila ada masalah, ibu dianjurkan berkonsultasi ke klinik laktasi. c. Lakukan Pijat Payudara Pemijatan pada payudara dapat meningkatkan volume ASI, lakukan dua kali sehari saat mandi pagi dan sore. Berikut panduannya Cuci tangan sampai bersih, keringkan, lalu tuangkan minyak ke telapak tangan. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri. Buatlah gerakan melingkar kecil-kecil dengan dua atau tiga jari tangan kanan, dari pangkal payudara dan berakhir di daerah puting susu dengan gerakan spiral. Puting tak perlu dipijat karena tak berkelenjar. Kemudian, buat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu di seluruh bagian payudara. Lakukan hal sama untuk payudara kanan. Letakkan kedua telapak tangan di antara dua payudara. Urut dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan kedua payudara secara perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali. Sangga payudara kiri dengan kedua tangan, ibu jari di atas dan empat jari lain di bawah. Peras dengan lembut payudara sambil meluncurkan kedua tangan ke depan ke arah puting susu. Lakukan hal yang sama pada payudara kanan. Kemudian lakukan gerakan tangan dengan posisi paralel. Sangga payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal payudara ke arah puting susu. Lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali. Letakkan satu tangan di sebelah atas dan satu lagi di bawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara bersamaan ke arah puting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua bagian payudara terkena urutan. Selanjutnya puting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan minyak. Minyak berguna untuk melenturkan dan melembapkan puting agar saat menyusui puting tak gampang lecet. Bersihkan dengan kapas bersih yang dicelup ke dalam air hangat. Usai pemijatan, lakukan pengompresan. Sediakan dua baskom sedang yang masing-masing berisi air hangat dan air dingin. Dengan menggunakan waslap, kompres kedua payudara bergantian dengan air dingin, masing-masing selama satu menit. Selanjutnya, kompres bergantian selama 3 kali berturut-turut dan akhiri dengan kompres air hangat. Bersihkan dengan handuk hingga kering. Usai dipijat, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari. Gunanya agar sirkulasi darah bekerja lebih baik. Perawatan gigi Untuk mencegah caries selama hamil selain pemeriksaan pada awak kehamilan yaitu dengan a Menyikat gigi secara teratur b Melakukan flosi antara gigi-gigi c Membilas mulut dengan air sesudah makan atau minum d Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali/basa untuk mengimbangi reaksi saliva yang bersifat asam selama kehamilan yang menyuburkan pertumbuhan bakteri penghancur dan email. Support Emosional a. Faktor yang berhubungan dengan ibu hamil b. Dukungan kepada bumil dan nifas c. Dukungan dari tenaga kesehatan nakes d. Menciptakan rasa aman dan nyaman selama hamil dan nifas e. Persiapan menjadi orang tua f. Mempersiapkan saudara sibling g. Dukungan kepada ibu hamil dan nifas Wanita yang telah/belum dianugerahi anak disaat menginginkan hamil/dalam menghadapi kehamilan dan bersalin membutuhkan dukungan, diantaranya dari a Dukungan suami Dari penelitian kualitatif di indonesia diperoleh berbagai dukungan suami yang diharapkan isteri 1. Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan isteri 2. Suami senang mendapatkan keturunan 3. Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini 4. Suami memperhatikan kesehatan isteri, yakni menanyakan keadaan isteri/janin yang dikandung 5. Suami mengantar dan atau menemani isteri memeriksa kandungannya 6. Suami tidak menyakiti isteri 7. Suami menghibur/menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi isteri 8. Suami menasihati agar isteri tidak terlalu lelah bekerja di rumah atau di tempat kerja 9. Suami membantu tugas isteri 10. Suami berdo’a untuk kesehatan atau keselamatan isteri dan anaknya 11. Suami menunggu ketika isteri melahirkan 12. Suami menunggu ketika isteri di operasi Diperoleh atau tidak diperolehnya dukungan suami tergantung pada 1. Keintiman hubungan 2. Adanya komunikasi yang bermakna 3. Adanya masalah atau kekhawatiran dalam biaya b. Dukungan keluarga 1. Ayah-ibu kandung, maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini 2. Ayah-ibu kandung, maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini 3. Seluruh keluarga berdo’a untuk keselamatan ibu dan bayi 4. Walaupun ayah-ibu kandung, maupun mertua ada di daerah lain, sangat didambakan dukungan melalui telepon, surat atau pun do’a dari jauh 5. Selain itu, ritual tradisional dalam periode ini seperti upacara 7 bulanan pada beberapa orang, mempunyai arti tersendiri yang tidak boleh diabaikan. c. Dukungan lingkungan 1. Membicarakan/menceritakan/menasihati tentang pengalaman hamil dan melahirkan 2. Ada diantara mereka yang mau mengantarkan ibu hamil untuk periksa. 3. Menunggu ketika melahirkan 4. Diperoleh dari ibu-ibu pengajian/perkumpulan/kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan/sosial dalam bentuk doa bersama untuk kesehatan ibu hamil dan bayinya. Mereka dapat menjadi seperti saudara bagi ibu hamil dan nifas. BAB III PENUTUP Kesimpulan Kehamilan graviditas adalah mulai dengan konsepsi pembuahan dan berakhir dengan persalinan. Kehamilan dibagi menjadi 3 tahapan yaitu trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester II dimulai bulan ke- 4 sampai bulan ke- 6, trimester III dimulai bulan ke- 7 sampai bulan ke- 9. Kebutuhan ibu yang tidak hamil dan kebutuhan ibu yang sedang hamil sangatlah berbeda, oleh sebab itu sebagai ibu yang sedang hamil hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya kebutuhan dasar ibu hamil yang harus dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja dibebankan kepada ibu hamil tetapi suami, keluarga, bahkan lingkungan sekitar seharusnya mendukung untuk sebisa mungkin memenuhi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil guna membantu kelancaran kehamilan ibu. Kritik Dan Saran Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini penulis jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. DAFTAR PUSTAKA Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta Mitra Media publisher. Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta Salemba Medika. Susilowati H, Endang. 2006. Lebih jauh tentang kehamilan. Jakarta Edsa Mahkota. Walsh, Linda. 2001. Community – Based Care During the Childbearing Year. Saunders Company. United States of America. ______________ . 2003. Buku 2 Asuhan Antenatal. Pusdiknakes. Mochtar Rustan, 1998. Sinopsis EGC Pillitteri Adele. 2002. Perawatan Kesehatan Ibu & EGC Pusdiknakes, Antenatal, SHOJHPIEGO, Jakarta

makalah kebutuhan dasar ibu hamil