videotentang cara membuat pengapian motor menjadi pengapian racing ,,,tonton juga video episode 2 nya ya geng..Untuk video lainnya silahkan kunjungi hala BikinTotal Loss Pada Pengapian Mekanik Berdasi - Pada kesempatan kali Mekanik Berdasi akan berbagi tips membuat tolal loss pada pengapian. Pengapian tanpa magnet atau bisa di sebut total loss, hal ini dapat di lakukan dengan cara melepas spull saja, tips ini cocok diterapkan pada motor jaman sekarang bisa di lakukan pada motor mio dan jupiter. Maniakmotor- Pengapian total loss yang membuang magnet aslinya, tak asing buat sampeyan, apalagi penyuka balap liar dan dragbike. Ini pengapian ringkas tak berliku prosesnya. Pengapian disederhanakan dari AC ke DC. Buat yang sudah tahu, silakan senyum. Tapi yakin dah banyak juga yang belum ngeh, karena pengapian ini ngetop pada 2000-an. Ya terutama anak muda Zamansekarang, sudah enak bikin pengapian total loss. Sebab rata-rata CDI motor sekarang sudah menggunakan sistem DC. Tinggal pilih yang mana dan menyesuaikan panjal tonjolan atau pick pulsernya. Bahkan banyak tersedia berbagai merek yang bisa diprogram. Sehingga lebih enak untuk berkreasi sesuai dengan setingan mesin. BikinPengapian, Total LosS Berat lempengan pengganti bisa diatur: Pengapian tanpa magnet atau biasa dibilang total loss. Di Indonesia, pertama muncul di awal tahun 2000-an. Waktu itu dikenalkan oleh Bobeng alias Sugiono dari Purwokerto. Di motor sekarang, itu bisa dilakukan di Yamaha Mio atau Jupiter. Dilepasnya sepul magnet, bisa bikin situs dewasa yang diblokir oleh kementerian komunikasi dan informatika. Berat lempengan pengganti bisa diatur Pengapian tanpa magnet atau biasa dibilang total loss. Di Indonesia, pertama muncul di awal tahun 2000-an. Waktu itu dikenalkan oleh Bobeng alias Sugiono dari Purwokerto. Ketika itu dianggap aneh. Karena motor yang menggunakan CDI umumnya masih sistem AC. Arus listrik buat CDI di suplai dari sepul yang masih AC walaupun dilewatkan kiprok terlebih dahulu. Namun selanjutnya pangapian sistem CDI muncul di Suzuki Shogun 125, menggunakan arus DC. Sehingga arusnya bisa disuplai dari aki. “Meski sepul mati, mesin tetap hidup asalkan setrum aki masih cukup untuk CDI,” tegas Bobeng yang masih rajin melakukan berbagai riset. Dari situ sebenarnya imbas magnet bisa tidak dipakai. “Apalagi kalau sudah menggunakan magnet bikin berat kerja mesin. Biar putaran enteng, bisa lepas magnet,” ujar Bobeng. Lepas magnet sama saja disebut total loss. Namun untuk tahap satu, total loss bisa dilakukan hanya dengan melepas sepul dahulu. Di motor sekarang, itu bisa dilakukan di Yamaha Mio atau Jupiter. Dilepasnya sepul magnet, bisa bikin putaran mesin ringan. “Karena tidak ada gaya tarik antara magnet dengan besi angker di gulungan sepul,” jelas pria kurus berkacamata ini lagi. Namun masih banyak yang merasa kurang puas jika hanya melepas sepul. Akhirnya juga lepas lempengan besi berani di mangkuk magnet. Caranya cukup dicungkil dengan pahat baja dan palu. Lempengan magnet standar dilepas. Cara mudah total los Teknik ini juga disebut dengan total loss walau masih menggunakan mangkuk standar. Dan jika dirasa masih kurang ringan, selanjutnya tinggal bubut lagi mangkuk magnetnya. Tetapi, masih banyak yang sayang mengorbankan magnet standar. Karena harganya cukup mahal. “Untuk itu, bisa diganti dengan lempengan besi yang lebih tipis dan ringan,” lanjut Bobeng yang sekarang sudah di atas 50 tahun . Besar lempengan pengganti magnet, paling gampang punya diameter seperti magnet asalnya. Sehingga CDI DC yang dipakai bisa pakai yang sesuai aslinya. Juga diikuti membuat tonjolan di lempengan besi itu untuk pick sensor. Atau biasa disebut sensor pulser. Tinggi tonjolan 1,2 sampai 2 mm. Panjang tonjolan ini ukurannya mengikuti yang standar. Atau tergantung CDI yang mau dipakai. Misalkan Honda Karisma atau Supra X 125 punya panjang pick up pulser 38 mm. Untuk motor Yamaha seperti Vega R, F1Z-R, Jupiter, Nouvo, Mio, Jupiter MX 135 dan New Mio ukuran pick up pulser sama. Yaitu 57, 55 mm. Yang beda hanya Yamaha Xeon, hanya 47,8 mm. Sedangkan Suzuki punya panjang pick up pulser beda-beda. Seperti Shogun 125 ukurannya 30 mm. Sedangkan Satria F-150 yaitu 39 mm. Penting dan perlu diperhatikan, posisi pick up pulser harus sama ketika dipasang. Tentu agar derajat atau timing pengapian sama ketika menggunakan magnet standar dan bandul buatan. Urusan pemasangan lempengan pengganti magnet kebanyakan mekanik memanfaatkan dudukan aslinya. Caranya, ya harus lepas paku kelingnya dulu. Kemudian dudukan magnet yang ada alur buat spi magnet itu disatukan dengan lempengan besi buatan. Diikat menggunakan paku keling lagi. Jangan lupa dibalance kembali biar tidak getar. Jarak pulser ke tonjolan 0,7 mm CDI DC Zaman sekarang, sudah enak bikin pengapian total loss. Sebab rata-rata CDI motor sekarang sudah menggunakan sistem DC. Tinggal pilih yang mana dan menyesuaikan panjal tonjolan atau pick pulsernya. Bahkan banyak tersedia berbagai merek yang bisa diprogram. Sehingga lebih enak untuk berkreasi sesuai dengan setingan mesin. Namun yang perlu diwaspadai menggunakan total loss bisa mengurangi torsi. Di putaran atas bisa hilang torsinya. Kalau didukung joki yang kelewat berat, torsinya jadi tidak terasa. Makanya lempengan besi pengganti magnet juga tidak bisa dibikin seringan mungkin. Paling penting lagi, kudu pas meletakkan posisi pulser. Tolerasni jarak dari tonjolan pick up sensor yaitu 0,7 mm. Jangan kelewat jauh atau terlalu dekat. Malah jadi kurang akurat Apa itu Pengapian Total Loss Mio? Pengapian Total Loss Mio adalah sistem pengapian pada sepeda motor Yamaha Mio yang menggunakan magnet dan kumparan untuk menghasilkan api di busi. Sistem pengapian ini disebut total loss karena tidak memiliki sistem pengisian ulang daya baterai yang terputus ketika mesin dihidupkan. Kenapa Harus Menggunakan Pengapian Total Loss? Pengapian Total Loss Mio digunakan agar mesin bisa dihidupkan dengan mudah dan tidak terlalu tergantung pada daya baterai. Selain itu, pengapian total loss pada Mio juga lebih hemat biaya dibanding pengapian elektronik pada motor-motor modern lainnya. Apa Saja Bahan yang Diperlukan Untuk Membuat Pengapian Total Loss Mio? Untuk membuat pengapian total loss Mio, kita memerlukan beberapa bahan seperti Magnet Kawat tembaga Busi Kapasitor Saklar on/off Kumparan pengapian Aluminium foil Pisau cutter Karet gelang Solder Langkah-Langkah Membuat Pengapian Total Loss Mio Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat pengapian total loss Mio Buat kotak dari aluminium foil dan pasang magnet di dalam kotak tersebut. Buat kumparan pengapian dengan kawat tembaga dan pasang di atas kotak magnet. Pasang busi di tengah kotak magnet dan kumparan pengapian. Hubungkan kumparan pengapian dengan kapasitor dan saklar on/off. Pasang karet gelang di sekitar kotak magnet agar tidak ada udara yang masuk. Solder semua kabel dan hubungkan dengan sistem kelistrikan Mio. Uji coba pengapian dengan menghidupkan mesin Mio. Pentingnya Mengikuti Langkah-Langkah Secara Benar Membuat pengapian total loss Mio harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti langkah-langkah yang benar. Jika ada kesalahan dalam pemasangan, bisa berakibat fatal pada mesin dan dapat merusak komponen lainnya. Keuntungan Menggunakan Pengapian Total Loss Mio Menggunakan pengapian total loss di Mio memiliki beberapa keuntungan seperti Lebih hemat biaya dibandingkan dengan pengapian elektronik pada motor-motor modern. Bisa dihidupkan dengan mudah tanpa terlalu tergantung pada daya baterai. Mesin bisa hidup walaupun baterai sudah melemah. Kesimpulan Membuat pengapian total loss Mio memang memerlukan beberapa bahan dan langkah-langkah yang benar. Namun, dengan membuat pengapian total loss Mio, mesin bisa dihidupkan dengan mudah dan hemat biaya. Jangan lupa untuk mengikuti langkah-langkah dengan hati-hati agar tidak merusak komponen lainnya. Olahraga Utak-Atik Pengapian, Bikin Total Los Berat lempengan pengganti bisa diatur Pengapian tanpa magnet atau biasa dibilang total loss. Di Indonesia, pertama muncul di awal tahun 2000-an. Waktu itu dikenalkan oleh Bobeng alias Sugiono dari Purwokerto. Ketika itu dianggap aneh. Karena motor yang menggunakan CDI umumnya masih sistem AC. Arus listrik buat CDI di suplai dari sepul yang masih AC walaupun dilewatkan kiprok terlebih selanjutnya pangapian sistem CDI muncul di Suzuki Shogun 125, menggunakan arus DC. Sehingga arusnya bisa disuplai dari aki. “Meski sepul mati, mesin tetap hidup asalkan setrum aki masih cukup untuk CDI,” tegas Bobeng yang masih rajin melakukan berbagai situ sebenarnya imbas magnet bisa tidak dipakai. “Apalagi kalau sudah menggunakan magnet bikin berat kerja mesin. Biar putaran enteng, bisa lepas magnet,” ujar Bobeng. Lepas magnet sama saja disebut total loss. Namun untuk tahap satu, total loss bisa dilakukan hanya dengan melepas sepul dahulu. Di motor sekarang, itu bisa dilakukan di Yamaha Mio atau Jupiter. Dilepasnya sepul magnet, bisa bikin putaran mesin ringan. “Karena tidak ada gaya tarik antara magnet dengan besi angker di gulungan sepul,” jelas pria kurus berkacamata ini lagi. Namun masih banyak yang merasa kurang puas jika hanya melepas sepul. Akhirnya juga lepas lempengan besi berani di mangkuk magnet. Caranya cukup dicungkil dengan pahat baja dan palu. Utak-Atik Pengapian, Bikin Total Los Lempengan magnet standar dilepas. Cara mudah total los Teknik ini juga disebut dengan total loss walau masih menggunakan mangkuk standar. Dan jika dirasa masih kurang ringan, selanjutnya tinggal bubut lagi mangkuk magnetnya. Tetapi, masih banyak yang sayang mengorbankan magnet standar. Karena harganya cukup mahal. “Untuk itu, bisa diganti dengan lempengan besi yang lebih tipis dan ringan,” lanjut Bobeng yang sekarang sudah di atas 50 tahun .Besar lempengan pengganti magnet, paling gampang punya diameter seperti magnet asalnya. Sehingga CDI DC yang dipakai bisa pakai yang sesuai aslinya. Juga diikuti membuat tonjolan di lempengan besi itu untuk pick sensor. Atau biasa disebut sensor tonjolan 1,2 sampai 2 mm. Panjang tonjolan ini ukurannya mengikuti yang standar. Atau tergantung CDI yang mau dipakai. Misalkan Honda Karisma atau Supra X 125 punya panjang pick up pulser 38 motor Yamaha seperti Vega R, F1Z-R, Jupiter, Nouvo, Mio, Jupiter MX 135 dan New Mio ukuran pick up pulser sama. Yaitu 57, 55 mm. Yang beda hanya Yamaha Xeon, hanya 47,8 mm. Sedangkan Suzuki punya panjang pick up pulser beda-beda. Seperti Shogun 125 ukurannya 30 mm. Sedangkan Satria F-150 yaitu 39 mm. Penting dan perlu diperhatikan, posisi pick up pulser harus sama ketika dipasang. Tentu agar derajat atau timing pengapian sama ketika menggunakan magnet standar dan bandul buatan. Urusan pemasangan lempengan pengganti magnet kebanyakan mekanik memanfaatkan dudukan aslinya. Caranya, ya harus lepas paku kelingnya dulu. Kemudian dudukan magnet yang ada alur buat spi magnet itu disatukan dengan lempengan besi buatan. Diikat menggunakan paku keling lagi. Jangan lupa dibalance kembali biar tidak getar. Utak-Atik Pengapian, Bikin Total Los Jarak pulser ke tonjolan 0,7 mm CDI DCZaman sekarang, sudah enak bikin pengapian total loss. Sebab rata-rata CDI motor sekarang sudah menggunakan sistem DC. Tinggal pilih yang mana dan menyesuaikan panjal tonjolan atau pick banyak tersedia berbagai merek yang bisa diprogram. Sehingga lebih enak untuk berkreasi sesuai dengan setingan yang perlu diwaspadai menggunakan total loss bisa mengurangi torsi. Di putaran atas bisa hilang torsinya. Kalau didukung joki yang kelewat berat, torsinya jadi tidak terasa. Makanya lempengan besi pengganti magnet juga tidak bisa dibikin seringan mungkin. Paling penting lagi, kudu pas meletakkan posisi pulser. Tolerasni jarak dari tonjolan pick up sensor yaitu 0,7 mm. Jangan kelewat jauh atau terlalu dekat. Malah jadi kurang akurat.

cara bikin pengapian total loss mio